Thursday, January 5, 2012

Konsep Oksida

Oksida adalah senyawa yang terbentuk antara unsur oksigen dan unsur lain. Ada beberapa unsur yang membentuk labih dari satu senyawa oksida, yaitu unsur-unsur yang mempunyai valensi lebih dariu satu.
Jenis okisda dilihat dari bentu ikatannya
1.      Oksida normal, yaitu mempunyai ciri-ciri:
·         Atom atau ion Oksigen berikatan secara langsung dengan atom atau ion unsur lain.
·         Ikatan terjadi dengan perantara ion O2-, ikatan kovalen O= atau −O−
Contoh :          CO2 dengan bentuk ikatan O=C=O
Na2O dengan bentuk ikatan Na-O-Na
2.      Peroksida, yang mempunyai ciri-ciri:
·         Didalam senyawaan terdapat ion (O – O)2-
·         Ada kelebihan atom O yang seharusnya diikat oleh unsur yang membentuk oksida.
Contoh :          Na2O (valensi Na=1)
                        Zn2O2 (valensi Zn=2)


Jenis oksida ditinjau dari jenis unsurnya
1.      Oksida Logam, adalah persenyawaan antara unsur logam dengan oksigen.
Contoh: MgO, Fe2O3
2.      Oksida Non-Logam, adalah persenyawaan antara unsur non-logam dengan oksigen.
Contoh : P2O5, CO2
Tatanama senyawa oksida
1.      Untuk unsur-unsur logam.
a.       Nama unsur logam disebut dahulu baru ditambahkan kata oksida.
Contoh :   K2O (Kalium Oksida)
                 Na2O (Natrium Oksida)
b.      Logam yang memiliki lebih dari satu valensi maka penamaanya ada 2 cara yaitu :
1)      Logam yang bervalensi rendah diberi akhiran -o pada nama latinnya dan yang bervalensi tinggi dengan akhiran -i.
Contoh:    CuO (Kupri Oksida)
                 Cu2O (Kupro Oksida)
2)      Nama logam ditulis dengan diikuti valensinya dalam tanda kurung (system Stock).
Contoh:    Fe2O3 : Besi atau Ferrum (III) Oksida
                 FeO     : Besi atau Ferrum (II) Oksida
2.      Untuk unsur-unsur nonlogam.
a.       Mengikuti system Stock seperti pada unsur-unsur logam
Contoh:    N2O5    : Nitrogen (V) Oksida
                 P2O3    : Fosfor (III) Oksida
b.  Bila jumlah unsur nonlogamnya didalam rumus oksidanya lebih dari satu maka diberi awalan bahasa Yunani sebagai berikut:
1   = mono                                    6          = heksa
2   = di                                          7          = hepta
3   = tri                                         8          = okta
4   = tetra                                      9          = nona
5   = penta                                    10        = deka
Sedang untuk atom oksigen selain berlaku ketentuan diatas juga ditambah awalan mono untuk atom oksigen yang jumlahnya satu.
Contoh:    Na2O3  : Dinitrogen Dioksida
                 NO2     : Nitrogen Dioksida
                 SO3      : Sulfur Trioksida
                 P2O5    : Diphospor Pentaoksida
                 CO      : Karbon Dioksida


0 comments:

Post a Comment